Wednesday, December 16, 2009

(ingin) Pulang

"Aku ingin pulang"
Bukan. Ini bukan judul lagu atau judul sebuah sinetron. Tapi sebuah keinginan. Pagi tadi ijin cuti saya disetujui oleh Kepala Kantor. Artinya bos besar merestui rencana kepulangan saya untuk sejenak meninggalkan semua kepenatan hidup dan kerjaan yang (sepertinya) tidak ada habis-habisnya ini. Pengen sekali berteriak dan ketawa-ketiwi karena bisa cuti. Tapi gak tau juga ya, sepertinya saya sedikit bimbang, jadi pulang atau tidak. Hal ini karena permohonan cuti yang saya ajukan seminggu yang lalu baru ada kejelasan hari ini. Jadi saya agak tidak siap untuk menerima kabar itu. Entah senang atau biasa saja. Yang jelas, perasaan saya bingung. Mau pulang atau tidak.

Sebenarnya saya sudah punya rencana untuk tidak pulang. Namun, jika saya tidak pulang, trus kapan lagi ya saya bisa pulang? Ada banyak hal yang menghalangi saya untuk pulang? Pertama, seperti yang saya katakan tadi, kabar cuti saya disetujui terlalu mendadak. Saya tidak ada persiapan untuk buru-buru pulang. Yang kedua, besok film Sang Pemimpi diputar di bioskop. Masak saya gak nonton filmnya? Berhubung saya sudah dapat tiketnya, ya besuk sebisa mungkin nonton dong. Secara film ini udah ditunggu lama banget. Ketiga, saya lagi ada persiapan untuk mengikuti lomba blog. Ada beberapa buku juga yang akan saya baca selama liburan. Kalau masalah menulis novel, hal itu bisa saja saya lakukan saat liburan di kampung halaman. Keempat, saya males beres-beres. Saya belum mencuci baju. Dan meninggalkan cucian kotor di kosan saat ditinggal pulang ke rumah bukan merupakan kebiasaan saya. Dan kelima, ini sepertinya yang paling urgen di antara semuanya, ditempat tinggal saya, sulit untuk mendapatkan konektivitas internet. Arrrgghh. Ini yang bikin saya pusing. Soalnya saya belum beli modem. Pembelian modem baru masuk alokasi dana bulan Januari 2010. Maka dari itu saya harus bersabar dulu.

Tapi daripada saya ntar-ntar gak bisa pulang, mending saya alokasikan untuk pulang saja. Keputusan ini sudah melalui proses pemikiran yang matang (mungkin hehehe) dengan alasan bahwa barang-barang yang sudah tidak saya pakai di sini, barang-barang yang sudah seharusnya ada di rumah, dan barang-barang yang dibeli untuk stok di rumah sudah saatnya untuk segera dimobilisasi.

Rencana saya untuk pulang juga didasari atas pemikiran bahwa mungkin setelah ini, saya akan sulit untuk sering-sering pulang, karena insya Allah tahun depan saya akan masuk ke bangku kuliah lagi. Wah senengnya sekolah lagi. Kangen suasana kuliah, kangen ribetnya bikin tugas, dan kangen tatap muka serta berdebat dengan dosen mengenai suatu permasalahan di perkuliahan. Wah insya Allah bisa masuk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun depan. Makanya, untuk kepulangan saya ke rumah, sudah ada beberapa agenda yang masuk daftar 'penting untuk dilakukan'. Mostly, pengen nulis aj. Jadi netbook sebisa mungkin dibawa. Trus, pengen makan nasi pecel. Kalau yang ini juga gak terlalu pusing karena biasanya nyokap udah ada inisiatif buat sendiri. Lalu, saya pengen banget untuk membuat stelan jas, periksa mata dan beli kacamata minus, periksa gigi (kalau sempet). Untuk kegiatan di rumah, pengen banget naik sepeda keliling kota (tapi gak ingin kulitnya item lagi). Keinginan untuk sepeda keliling kota dan efek item kulit sebenarnya dua hal yang harus disinergikan. Soalnya berdasarkan pengalaman tahun lalu bahwa kulit hitam karena terbakar sinar matahari susah banget untuk mutihin lagi. Jadi harus ada usaha ekstra dan mengucurkan sedikit rupiah untuk perawatan.

Jadi, intinya saya mau pulang. Cuti udah di-acc, tiket udah di tangan, cucian udah kering, barang-barang udah di-packing, dan tiket untuk nonton film SANG PEMIMPI juga sudah di tangan. So, berharap semoga hal terbaik selalu melingkupi dan mewarnai hidup saya. Lancar semua urusan dan tercapai semua keinginan. Sehat walafiat, lancar dan banyak rejeki yang barokah. Dan, di atas semua itu, semoga setelah liburan, tabungan tulisan saya tambah banyak. Amin. Amin. Amin. Ya rabbal alamin untuk semuanya. Cheers!!!

Gambar diajak pulang dari sini.

Monday, December 14, 2009

Monday Confusing

Senin selalu membuat bingung mau melakukan kegiatan apa. Pengennya ntar malem nulis artikel. Tapi kalau temen kosku sedang di rumah ngalamat gak ada ketenangan suasana. Weekend kemarin total jenderal gak nulis sama sekali. Main dan jalan-jalan tok isinya. Kalau ntar malem teman kosku ada di rumah, jadwalnya mau nonton New Moon (lagi). Daripada di rumah useless gak ngapa-ngapain, mending nonton saja di bioskop sebelah rumah.

Di sela-sela sibuk nulis dan baca buku, kayaknya saya juga mau menyisipkan belajar bahasa Inggris. Kayaknya yang ini jangan ditunda-tunda lagi deh. Tapi kapan ya enaknya. Malem atau pagi. Malem kayaknya lebih enak buat baca buku atau nulis saja. Mungkin pagi saja lah. Berarti acara jogging perlu disesuaikan dulu ni. Jogging tiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu saja. Hari lainnya cukup senam lantai, push up, dan sit up. La trus belajar agamanya kapan? Wadew, masalah baru muncul ni, I really need more time in my life. Habis isya' aja mungkin ya.

Jadi, jadwal yang layak dicoba dalam seminggu ke depan adalah, pagi belajar bahasa Inggris atau mencuci baju. Siang bekerja dunk di kantor. Malam, setelah isya tentu saja, belajar agama satu jam saja ya, sampai kira-kira jam 8.30 malem, habis itu lanjut baca buku yang sifatnya pengetahuan atau hiburan atau waktunya untuk menulis saja. Sepertinya untuk nulis perlu dapet porsi lebih banyak. Trus, untuk weekend, sabtu minggu maksudnya, kalau tidak ada acara jadwalnya adalah mencuci baju dan menulis saja. Sabtu minggu pengennya menulis all day. Semoga bisa ya.

Mungkin itu dulu prends yang bisa saya tulis. Semoga bisa saya lakukan dengan konsisten. Wish me luck. ;=)

Wednesday, December 09, 2009

Jadwalku Kacau

Jadwal yang saya buat benar-benar kacau. Bagaimana tidak, bulan Desember yang seharusnya menjadi waktu yang baik untuk memulai pekerjaan menulis tiba-tiba saja tergusur dengan acara-acara lain yang (beberapa) lebih urgen untuk segera dilakukan. Oh, iya, ditambah lagi dengan adanya acara ulang tahun saya pada 2 Desember yang lalu, plus sederet acara nonton-nonton ditambah pula dengan kerjaan di kantor yang menumpuk-numpuk. Alhasil begitu nyampe rumah sudah tepar duluan.

Namun begitu di sisi yang lain ada juga hasilnya. Beberapa buku sudah saya bereskan. Artinya buku-buku tersebut sudah saya baca. Saya paham isinya dan tentu saja, akhirnya tau akan kualitas buku-buku yang sudah saya baca tersebut. Di samping itu, tabungan tulisan saya juga sedikit banyak bertambah jumlahnya. Yang ini memang sepertinya perlu untuk dipersiapkan dengan matang. Postingan untuk blog Keajaiban Kata memang menuntut untuk ditulis dengan 'sedikit' serius. Karena blog tersebut (seperti yang sudah saya bilang pada postingan sebelumnya) akan mengikuti kompetisi blog baik tingkat nasional maupun tingkat international. Yah, siapa tau kalau memang beruntung blog tersebut bakalan menang. Insya Allah.

Saya sempet mengikuti perkembangan dunia per-blog-an yang komunitasnya adalah orang-orang yang berasal dari daerah saya. Blog-blog tersbut boleh dibilang bagus-bagus tampilannya. Secara kasat mata sebenarnya saya kepingin sekali punya blog seperti yang mereka punya. Namun di sisi yang lain, kok saya jadi berpikir bahwa walaupun tampilan blognya bagus, tapi isinya kok gak enak banget ya buat dibaca. Istilahnya tu, isinya penuh dengan diareayish kata-kata. Encer dan cederung miskin makna. Yah memang tidak menutup kemungkinan ada beberapa blog yang menurut saya OK, baik dari segi tampilan maupun segi isinya.

Melenggang kangkung mengikuti perkembangan blogging di daerah saya, ternyata cukup baik juga. Walaupun perkembangan itu masih terbatas sampai pada membuat tampilan yang eye catching, belum sampai pada bagaimana menulis sesuatu yang layak untuk dibaca. Catatan harian dan blog untuk menawarkan barang dagangan yang dijual on line. Kalau saya sih tidak begitu ingin seperti itu. Dari beberapa blog yang saya kunjungi, ternyata tulisan-tulisan saya tidak kalah dengan mereka. Bahkan, mungkin, lebih baik punya saya daripada tulisan-tulisan mereka.

Namun begitu, saya masih bingung ni menentukan jadwal yang tepat untuk kembali ke jalan yang benar, menemukan waktu yang pas untuk bergelut kembali dengan draft tulisan saya. Weekend ini kalau tidak hujan ngalamat ke Lippo Karawaci, mau nonton dengan sepupu. Rasanya gak enak juga kalau tiap minggu harus cari-cari alasan. Tapi paling tidak jumat malam bisa corat-coret sedikit untuk blog yang isinya pembukaan akan tulisan berseri Global Warming.
Memang tulisan berseri itu menarik sekali untuk ditulis tapi juga harus hati-hati menuliskannya karena isu itu sudah hangat dibicarakan dan (kalau menurut saya) sudah seharusnya menjadi semacam konsentrasi utama kita untuk mencegah atau paling tidak memperlambat laju kerusakan bumi yang semakin parah ini. Untuk kelanjutannya simak saja ntar tulisan-tulisan saya di sini, yang akan saya beri label global warming, go-green, green eco living, dan green guide. Wah tak sabar rasanya untuk berbagi dan bertukar pemikiran.

So, jumat malam ntar kalau gak ada acara buat belanja-belanja, mungkin saya akan menyempatkan diri untuk mulai membuat coretan-coretan, mencoba untuk mencicil mumbuat postingan untuk serial global warming. Selain itu, pagi tadi saya mendapat buku baru dengan harga miring. Ada empat buah judul yaitu Quantum Ikhlas (Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati), The Science & Miracle of Zona Ikhlas (Aplikasi Teknologi Kekuatan Hati), The Mistery of The Right Brain (Mengungkap Misteri Otak Kanan untuk Membuat Anak Jadi Genius). And guess, berapa saya membayar se
muanya? Cuma 55.000 rupiah saja. Murah nian. Lucky me hunny hahahaha. I think this day is my day. My great day coz kerjaan saya di kantor alhamdullilah beres semua. Yah mungkin ini juga hadiah untuk ulang tahun saya. Mungkin juga kan. Tapi sebenarnya saya pengen banget dikasih hadiah Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi terbaru dan asli (bukan bajakan). Mungkin suatu saat nanti bisa kebeli. Sepertinya harus disiapkan anggaran khusus ni untuk membelinya.

Well, malam sabtu adalah jadwal untuk rehat sejenak sambil melaksanakan rencana-rencana di atas. Semoga saja semua berjalan dengan lancar dan tidak ada halangan yang mendadak tiba-tiba saja muncul. Dengan buku baru yang sudah siap untuk dibaca, rasa-rasanya untuk bulan ini tidak perlu beli buku lagi deh sepertinya. Pengennya sih beli barang aja. Beli baju atau jam tangan. Ok dude, saatnya mulai menggurat mimpi.

Semangat-semangat. ;=)

Tuesday, December 01, 2009

Starting December Project

Tadinya mau mulai menulis cerita. Dan ceritanya berupa trilogi pula. Jelas menuntut kemewahan waktu yang (sayangnya) jarang sekali saya dapatkan. Desember ini harusnya sudah mulai untuk mencicil draft novel saya yang pertama. Ternyata eh ternyata, pekerjaan sampingan yang datang di luar dugaan saya sama sekali. Waktu yang tadinya mau saya gunakan untuk menulis buku, tiba-tiba saja tergeser dengan acara lain. Walaupun masih seputar dunia kepenulisan, tapi lebih cenderung ke dunia maya. Saat ini saya sedang disibukkan untuk menulis di blog saya yang ini. Blog ini sedang (berencana dan disiapkan) mengikuti kompetisi blog di beberapa kontes blog baik tingkat nasional maupun tingkat international.

Isu utamanya kebanyakan adalah tentang lingkungan, global warming, go green, and everything about how to make a good and green living in our lovely earth. So, tujuan postingannya tentu saja juga mengarah ke arah green guide dan pengenalan akan betapa urgensialnya isu tentang global warming ini yang patut untuk segera di follow up secara lebih serius dan serempak. Beberapa hari ini saya lebih cenderung untuk banyak membaca buku, mencari referensi untuk isi blog, menulis beberapa entrian untuk diposting di blog, mengutak-atik tampilan blog supaya lebih kelihatan unsur 'magical'-nya biar match dengan judul blognya yaitu Keajaiban Kata.

Ngoblog bagi saya sudah seperti semacam kebutuhan juga ya. Rasa-rasanya sekarang tiap hari tetep aj ada yang merasa sesuatu itu harus ditulis. Dan ditulasnya pada momen-momen yang memang pas dengan tanggal berlangsungnya atau tanggal yang bersamaan dengan dirayakannya suatu event. Rasanya menarik sekali menulis blog seperti itu. Walaupun rasanya seperti dikejar deadline, tapi saya rasa menulis seperti itu lebih enak dan lebih mudah untuk melakukannya. Mungkin cocok juga kalau ada ungkapan bahwa necessity is the mother of invention. Dan bagi diri saya pribadi, yang notabene adalah manusia pemalas yang musti diketok dulu kepalanya supaya bisa on dulu, sangat senang untuk bekerja di akhir-akhir masa deadline. Ada semacam nuansa petualangan yang berlangsung di sana. Ada semacam kompetisi untuk bergulat dengan waktu, mencoba untuk mengalokasikan beberapa menit waktu dalam jam kerja untuk menarikan jari-jari ini ke tuts-tuts komputer.

Jadi, project Desember ini adalah:

  1. Menyiapkan postingan yang berkaitan dengan isu global warming.
  2. Menyiapkan postingan untuk lomba resensi
  3. Menyiapkan stamina untuk menulis banyak tulisan
  4. Membuat blog jadi semakin cantik di blog Keajaiban Kata
  5. Menysihkan waktu luang untuk membaca buku Proses Kreatif jilid 3 dan 4 (semoga kelar sampai akhir bulan ini)
  6. Nonton film Sang Pemimpi
  7. Belanja-belanja (yang ini tentu saja tidak boleh ketinggalan biar gak stres-stres banget menapaki hidup)
  8. Berharap orang rumah sering-sering liburan ke Bandung biar rumah kosong. Gak papa jadi satpam asal suasana tenang (gak bising) biar bisa tenang nulisnya.

Mungkin itu dulu cukup lah buat saya, yang penting tetep menulis. Tapi saya juga tidak akan melupakan project yang sudah saya rencanakan sebelumnya bahwa Desember ini adalah waktu untuk segera memulai menulis cerita dalam bentuk buku. Sudah terlalu sering diulur-ulur dan ditunda-tunda. Saya tidak ingin daftar resolusi tahun depan hanya berupa 'pengen banget nulis novel atau nulis buku' tapi udah bener-bener 'tahun depan udah punya draft buku'. So, sekarang tiap malam kalau tidak benar-benar capek banget atau memang ada acara nonton bareng teman-teman, maka biasanya saya akan selalu setia untuk menulis di netbook saya, ditemani dengan jeruk mandarin, apel fuji, susu atau kopi atau campuran keduanya. Wah, kayaknya weekend atau waktu luang akan terasa lebih bermakna.

Memang semuanya ada skala prioritas yang ditetapkan. Kalau boleh meminta, saya akan minta tambahan waktu dan tenaga dalam satu hari ditambah beberapa jam dan ditambah bebarapa kalori agak saya lebih banyak bisa melakukan aktivitas tanpa mengganggu aktivitas saya yang lain. Bahasa Inggris dan pengetahuan agama yang tadinya mau diimprove, yah akhirnya harus mau ditempatkan dan dibagi-bagi untuk dilakukan sehabis sholat shubuh, berbagi waktu antara membaca dan mencuci baju.

Arrrgghhh ... Desember ... Desember yang kucintai, bulan di mana saya dilahirkan. Bulan di mana saya pertama kali datang ke dunia. Pingin rasanya memeluk Desember erat-erat nuntuk tidak melewatkan setiap detik yang dilalui. So, December is the best time for writing. Keep writing too for you. Cheers!!! :=)