Monday, November 30, 2009

A Trilogy in Three Months: Sebuah Tantangan


Hari ini adalah hari terakhir di bulan November. Esok hari bulan Desember sudah dimulai. Rasanya ingin menjerit saja gara-gara waktu yang kelewat maraton ketimbang hasil yang saya dapatkan dari rencana-rencana yang sudah saya tetapkan. Bergantinya bulan November ke bulan Desember akan berarti banyak bagi saya. Pertama tentu saja, awal bulan adalah waktu di mana saya harus melakukan kewajiban yang sangat krusial: membayar uang kos. Hehehe. Hare gene masih kos ;=). Tapi tidak apa-apa lah. Siapa tahu suatu saat punya rumah. Yang nyaman tentu saja.

Tapi bukan itu yang ingin saya tulis di sini. Pergantian bulan ini membuat saya sedikit berdebar-debar juga sebenarnya. Hal itu karena hari ini saya membuat rencana yang sangat GILA sekali. Rencana ini disebut GILA (tetep dengan huruf besar, karena gilanya dah stadium 5 hehehe) karena saya membuat tantangan pada diri sendiri untuk mulai mengeksekusi resolusi yang belum sempat terlaksana. Pada akhirnya saya memutuskan untuk memulai kegiatan proses kreatif kepenulisan saya awal bulan ini. Saya kira Desember adalah waktu yang sangat signifikan buat saya untuk memulai kerja keras ini karena ada beberapa alasan yang menurut saya cukup reasonable yaitu:
  1. Desember adalah akhir tahun, cuaca sering mendung. Yah semoga tiap malam, saat saya tidak ingin keluar rumah mending hujan saja. Biar saya bisa duduk tenang dan menulis.
  2. Desember banyak libur. Tentu saja libur yang ini termasuk libur hari minggu. Semoga tidak ada interupsi-interupsi gak penting yang menghambat produktivitas kerja.
  3. Desember adalah akhir tahun. Kapan lagi mau menulis novel kalau tiap tahun ditunda-tunda terus? Kapan jadinya coba, kalau project menulis novel hanya masuk dalam program resolusi tanpa pernah benar-benar dieksekusi menjadi kenyataan. Sementara waktu terus berlalu dan belum juga ada tulisan bermutu yang benar-benar bisa diselesaikan dalam bentuk draft yang siap tayang.
Dari alasan itu makanya saya berpikir bahwa sudah saatnya juga saya berpikir secara realita saja. Kalau ditunda-tunda soalnya tahun depan saya pikir bakal sangat sibuk. Belum lagi dengan rencana saya untuk kuliah lagi tahun depan. Saya ingin, ketika saya kuliah lagi nanti, tidak terlalu memikirkan masalah menulis ini. Walaupun sesekali tetap terus menulis, tapi fokus utama tetap kuliah.

Sesuai dengan judul dari postingan ini, saya mungkin boleh disebut agak gila memilih tantangan ini. Menulis sebuah cerita trilogi dalam waktu tiga bulan. Berarti dalam satu bulan saya harus selesai satu buah cerita/buku. Asumsi ini saya yakini dapat saya kerjakan setelah weekend kemarin menulis beberapa tulisan yang menurut saya senang menulisnya. Kalau dalam sehari saya bisa menulis sebanyak 10 lembar, berarti dalam sebulan secara hitungan kasar 300 halaman bisa saya kantongi. Ini tidak menutup kemungkinan hasilnya lebih sedikit lagi jumlah halamannya. Paling tidak proyeksi yang saya buat tidak terlalu memberatkan buat saya.

Lalu, kapan akan dimulai. Saya insya Allah akan memulainya besok. Karena besok sudah awal bulan jadi cocok untuk memulai sesuatu. Saya berharap rencana ini bisa berjalan dengan lancar. Semoga alam semesta bersatu mendukung saya melakukan kerja keras mewujudkan mimpi ini menjadi kenyataan. Kalau berjalan dengan lancar, akhir Februari tahun depan saya sudah punya tabungan draft buku yang nyata. Artinya tidak menjadi angan-angan semata. Karena setiap waktu yang kita miliki sangat berharga, setiap momen yang kita lalui hampir selalu memberikan kenangan yang menyenangkan, dan setiap hal yang kita kerjakan bukan tidak mungkin akan menjelma menjadi sesuatu yang nyata, dalam kerja kreatif ini, saya tidak ingin main-main. Ada banyak rencana bagus yang mengikutinya. Ada banyak angan-angan yang beruntun bersambungan dengan kegiatan saya dalam menulis buku ini. Tentu saja yang paling mudah adalah saya mempunyai buku tulisan saya sendiri yang akhirnya bisa nampang di lemari rak buku saya. Punya buku yang bisa nampang di toko buku. Pengen keliling dunia. Roadshow buku saya. Menghadiri undungan pertemuan pembaca dan penulis tingkat nasional maupun di forum-forum international. Hehehe.

Yah itulah beberapa mimpi saya berkaitan dengan kegiatan kepenulisan. Tapi saya tidak mau memikirkannya dahulu tentang itu semua. Saya ingin kerja keras dulu. Saya ingin menjadi orang biasa-biasa dulu agar kalau seumpuma benaran apa yang saya impikan menjadi kenyataan, saya tidak takabur alias lupa diri. So saya berusaha membuat apa yang sebelumnya menjadi kemewahan alam fiksi pikiran saya, suatu saat akan menjadi 'anak jiwa' yang dapat dibaca.

Jadi, tunggu apa lagi. Bersiap menulis. Keep writing juga ya buat kalian yang juga punya keinginan sama (siapa tahu Anda nyasar ke sini dan sempat-sempatnya membaca tulisan ini) hehehe.
SEMANGAT-SEMANGAT!!!!
Cheers to everyone ;=)

Gambar dijumput dari sini.

No comments:

Post a Comment